Senin, 12 Januari 2009

"Syair " rintihan jiwa ku

Pernah ku berhayal diantara surga diwana membentang senja sinar merona terhias kepakan angin membayang di embun pagi sebuah nama terukir dan menjabarkan arti afun jiwa sang penanti luka teriris ketat dan terhembus gelombang sirna. mimpi bukanlah mimpi tapi kekuatan dalam benak harus menjerit, bingung diantar seribu bayangan yang memilih.

Ku sadar tentang tatapan setiap tatapan tapi ku bukan seorang juba mewangi tapi ku hanya pangeran menyepi, menanti, pasra, tercengang, bimbang dan bingung melihat tarian cinta dalam syair sang pujangga. tabir dunia membentang luas diantara hijau dan ketinggian sebuah kata sifat tuk berfikir dalam lorong sepi dan terpaku.

Getir bukan sekedar getir, pahit bukan sekedar pahit walau yakin tapi tak pasti......diantar rintihan jiwa ku.